Wednesday, April 2, 2008

BUKU: SOLUSI untuk INDONESIA

Buku ini hadir sebagai upaya ingin memberikan apa yang menjadi pergulatan pemikiran dan perasaan sebagai bagian dari sebuah bangsa Indonesia yang bercampur-aduk dengan pergumulan bersama data-data dan detail komputasi dan analisis mekanika statistik. Kita seringkali menganggap bahwa apa yang menjadi permasalahan bagi kita adalah apa yang dilihat oleh dunia tentang kita, padahal permasalahan utama adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Ini merupakan landasan pentingnya konsep Wawasan Nusantara bagi kita semua, setiap generasi, seluruh golongan ekonomi dan kerja, semua elemen negeri. Buku ini bermotif mengetengahkan sebuah kacamata sains kompleksitas untuk hal ini, agar kita makin hari makin memahami diri kita, dan makin lama makin cinta dengan bumi pertiwi tempat kita lahir, hidup, dan akhirnya menutup mata ini.

Buku ini diawali dengan mengetengahkan selintas darmawisata ke ranah sistem kompleks, kajian ekonofisika dan sosiofisika, dan dunia komputasi interdisiplin yang menjanjikan banyak hal untuk implementasi kajian sosial masa depan. Berbagai sendi kehidupan dibicarakan buku ini sebagai bentuk Wawasan Wiyatamandala, mulai dari sistemekonomi, politik, olahraga, seni dan budaya, dan sebagainya. Sebenarnya buku ini terlalu kecil untuk dianggap berbicara tentang Indonesia secara lengkap, namun buku ini memiliki janji akan memungkinkannya banyak kajian baru muncul yang akan memperkaya khazanah ilmu sosial kita di tanah air demi masyarakat Indonesia yang lebih baik. Buku ini dipersembahkan buat mereka yang haus akan ilmu pengetahuan, yang rindu akan implementasi sains dalam cakrawala sistem sosial secara umum, dan memiliki rasa cinta akan ibu pertiwi yang kuat. Yang jelas, buku ini adalah buah tangan tim penulis yang senantiasa berhutang pada banyak pihak baik di dalam atau pun di luar Bandung Fe Institute dan Surya Research International.

Semoga kehadiran buku ini dapat memperkaya khazanah kita, mempertajam berbagai alternatif solusi untuk perbaikan, atau setidaknya meningkatkan rasa cinta kita pada bangsa dan negeri kita, Indonesia.

Buku yang tersusun atas lebih dari 500 halaman ini sangat bergambar dan ditulis dengan kolaborasi tim yang dipimpin oleh Hokky Situngkir yakni Hoferdy Zawani, Rolan Mauludy, Deni Khanafiah, Yun Hariadi, dan Rendra Suroso, dengan supervisi dari ekonofisikawan, Profesor Yohanes Surya dan memuat tiga bagian utama yang dapat dijabarkan sebagai berikut:


Bagian Pertama: BABAD TANAH AIR

BAB 0. Kompleksitas:Wajah Sains di Tepi Chaos
Ini adalah “bab nol”, sebuah bagian awal yang “boleh saja dilewatkan” bagi dua tipe pembaca. pembaca yang memang telah cukup biasa dengan berbagai “kosa kata” atau konsep-konsep dasar yang digunakan dalam pendekatan kompleksitas. pembaca yang ingin langsung melihat hasil dari apa yang ingin ditampilkan dalam buku ini secara luas atau lebih tertarik untuk melihat detail metodologi yang ditampilkan secara gamblang di bagian referensi. Untuk pembaca tipe pertama, pada dasarnya bagian pengantar ini ditulis dengan gaya yang “agak” menghibur. Sehingga mungkin saja Anda mendapatkan suatu gambaran baru yang setidaknya merefleksikan upaya kami agar konsepkonsep yang digunakan memang “tumbuh” di dalam aspek-aspek yang tengah dihadapi oleh Ibu Pertiwi. Bagi pembaca tipe kedua, bab pengantar ini dapat berfungsi sebagai sebuah penarik, sehingga Anda dapat dengan mudah memilah-milah bagian mana dari referensi yang ingin didalami. Bagi pembaca umum, bab ini dirancang dengan sebanyak mungkin ilustrasi sehingga bagi mereka yang tak memiliki latar belakang matematika dan komputasi masih dapat menikmatinya. Bab awal ini memiliki motif ingin menumbuhkan penggunaan konsep-konsep sains yang benar-benar lahir dari sebuah keperluan penajaman sains sosial dalam nuansa Keindonesiaan.

Bab ini membahas pengantar ringan ke teori chaos, otomata selular dan model agen, mekanika statistik dan ekonofisika, dan evolusi sistem sosial.


Bagian Kedua: WIYATAMANDALA

BAB 1. Wawasan Nusantara dalam Perspektif Kompleksitas

Ini adalah bab satu sekaligus juga dapat dilihat sebagai bagian implementatif dari buku ini. Intinya adalah bagaimana cara pandang kita diubah dengan menggunakan berbagai perangkat kompleksitas sehingga kita memperoleh perspektif yang komprehensif atas siapa kita, dan bagaimana posisi kita di tengah-tengah masyarakat dunia, dengan memperhatikan potensi sekaligus beberapa kelemahan yang memang perlu kita perbaiki. Dalam hal ini, kita mengingat konsep Wawasan Nusantara, sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap dirinya sendiri, sebagai sebuah kesatuan yang utuh dari seluruh aspek kehidupan humaniora dan kemasyarakatan. Babad Tanah Air diuraikan dalam visi Wawasan Nusantara dalam perspektif kompleksitas dengan memperhatikan evolusi kontrak sosial, representasi kompleks tentang konsep negara danwawasan evaluatif atas bagaimana kita berdemokrasi, bagaimana entitas masyarakat Indonesia disusun dalam sudut pandang demografis dan abstraksi tentang gagasan Keindonesiaan secara umum. Hal ini penting dengan adanya arahan bahwa manusia secara individual pada dasarnya selalu berada pada kondisi kritikal mengatur dirinya sendiri (self-organized criticallity) hidup dan berkembang. Babad Tanah Air dalam buku ini menjadi jembatan kita melihat Indonesia dalam perspektif kompleksitas.

Bab ini membahas tentang peluang menuju cara pandang ke-Indonesia-an yang baru, demokrasi sebagai sistem kendali dinamis, demokrasi a la Indonesia, representasi politik, pencarian untuk sistem pemilu yang adil, menuju wawasan nusantara dalam perspektif yang dinamis.


BAB 2 Kompleksitas Sosiologis dan Kemasyarakatan Indonesia
Indonesia adalah masyarakat yang unik. Sebagaimana telah didiskusikan sebelumnya, keunikan aspek sosiologis masyarakat Indonesia ini dapat saja menjadi aral yang menghadang ketika kita hendak melakukan pembangunan sosial. Namun dalam perspektif kompleks kita melihat bahwa keunikan tersebut semestinya menjadi sebuah modal yang sangat positif dalam kerangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan manusia dan sistem sosial bukanlah mengubah masyarakat menjadi seperti sistem sosial dan manusia menjadi seperti yang saat ini kita temui di negara maju, melainkan proses pengembangan evolutif yang justru menghasilkan sesuatu yang lebih, karena Indonesia unik dan indah. Inilah yang ingin kita pelajari dalam ke-wiyatamandalaan pertama dalam bab ini. Bab ini mendiskusikan aspek-aspek yang dapat kita pelajari melalui perbedaan yang ada di bumi pertiwi, mulai dari variasi di level etnisitas, agama, dan sebagainya. Kita juga mempelajari bagaimana media dan masyarakat berinteraksi, melihat sistem periklanan dan bagaimana ia membentuk pola konsumsi nasional, termasuk melihat kondisi yang sangat memprihatinkan seperti korupsi di berbagai level melalui banyak perspektif yang tersedia dalam kajian dan wawasan berbasis kompleksitas.

Bab ini membahas etnik dan konflik sosial di Indonesia, media dan konstruksi sosial, termasuk fenomena korupsi.


BAB 3 Ekonomi dan Keuangan Negeri
Bab ini menyediakan lapangan wiyatamandala tempat untuk belajar dari ekonomi kita saat ini. Hal ini dapat dijadikan refleksi guna membentuk ekonomi yang lebih baik. Bagaimana ekonomi kompleksitas memandang kemiskinan dan berbagai aspek sosial yang dapat memiskinkan serta bagaimana caranya agar kita bisa keluar dari kemiskinan, yang menjadi bahasan pertama. Ini kita kaitkan pula dengan kondisi angkatan kerja di Indonesia, yang saat ini perlu mendapat perhatian lebih. Ketenagakerjaan tidaklah sesimpel melihat jumlah pengangguran dan ketersediaan lapangan kerja, karena dinamika sosial yang kompleks bermain di sini. Dalam perspektif sederhana saja, secara mikro aspek pengangguran bertali-talian dengan kriminalitas dan banyak aspek sosial lain. Ia membrojolkan situasi kompleks yang perlu dicermati dengan seksama. Aspek ekonomi lain yang perlu kita perhatikan adalah posisi pasar keuangan Indonesia di kawasan Asia Pasifik dan bagaimana sebenarnya iklim investasi di nusantara. Hal ini dilanjutkan lebih jauh dengan menggunakan berbagai perangkat-perangkat ekonofisika untuk melihat pasar modal kita, mulai dari dinamika per saham, hingga interaksi korelatif antar saham sebagai sebuah sistem kompleks. Terdapat banyak peluang inovasi analitik yang dapat kita pelajari di sini, sebagaimana halnya analisis tentang inovasi yang diketengahkan di bagian akhir bab ini. Bab ini membuka peluang. Namun, semua itu tergantung bagaimana kita dapat mengakuisisi semua itu, demi hidup yang lebih baik.

Bab ini membahas makroekonomi kompleks Indonesia, posisi uang dan investasi, bursa efek Indonesia, dan Inovasi untuk ekonomi Indonesia masa depan.


BAB 4 Pendidikan dalam Teropong Kebudayaan Nasional

Bab ini berusaha merekam wawasan wiyatamandala dalam paradigma kompleksitas sosial. Ketika permasalahan yang dirasakan telah menjadi bagian dari budaya, maka pendidikan menjadi satu-satunya jalan. Bagaimana kita berbahasa, menikmati musik, menonton televisi, berolahraga, dan bersekolah bisa jadi menyimpan berbagai aspek kognitif. Ia menjadi tempat bercokolnya segala permasalahan yang kita hadapi di level permukaan sistemsosial. Masing-masing aspek dari bab ini berusaha memaparkan bagaimana kita dapat mengeksploitasi sains kompleksitas sosial sebagai sebuah modal untuk mengatasi persoalan yang kita hadapi. Ini merupakan sebuah semangat yang melandasi berbagai penelitian independen yang dipaparkan dalam buku ini. Sementara itu, kekecewaan terhadap wawasan kita akan diri sendiri, khususnya dalam dunia pendidikan, merupakan sebuah sumber kreativitas. Bab ini memiliki motif untuk menunjukkan keluasan aspek sains kompleksitas sosial, sekaligus berusaha mengajak pembaca untuk melakukan refleksi atas apa yang kita punya, apa yang selama ini kita lakukan, sekaligus bagaimana memandang masa depan secara optimis. Sikap ini dapat dimunculkan dari dalam khazanah sains yang berakar pada budaya dan keterlaksanaan pranata sosial kita sendiri. Ini merupakan sebuah proposal awal untuk mencari kerangka jangka panjang. Bagaimanapun aspek kebudayaan, dalam pengertian seluas-luasnya, adalah pusat dari banyak aspek kehidupan kita. Bab ini membahas variasi dan akuisis bahasa/linguistik, perspektif kompleksitas untuk prestasi olahraga nasional, telaah seni budaya nasional, televisi dan masyarakat, dan pendidikan nasional sebagai sejati wawasan wiyatamandala.


Bagian Ketiga REFLEKSI KINI UNTUK MASA DEPAN

BAB 5 Tentang Terorisme

Terorisme merupakan salah satu isu sosial politik terhangat dalam horizon masyarakat internasional saat ini. Kasus pasca perang Irak, isu seputar buronan Osama bin Laden dan kelompoknya, hingga kasus pasca pengadilan terpidana aksi terorisme di tanah air, merupakan isu-isu yang mendapat perhatian banyak kalangan dalam khazanah budaya dan politik nasional. Isu ini tentu saja sangat terkait dengan hubungan internasional. Kebanyakan anggota masyarakat berinteraksi langsung dengan isu tersebut melalui media massa. Interaksi ini biasanya monologis dalam bentuk pelaporan, reportase, atau pengkajian opini dan analisis di media massa. Dalam hal ini, sikap editorial media massa merupakan hal yang sangat penting dalam proses dan dinamika formasi opini, di seputar posisi isu tersebut di tengah-tengah masyarakat. Bab ini meletakkan fokus permasalahan pada sudut pandang jaringan kompleks dari konsep-konsep linguistik yang ditemui dalam korpora editorial dan tajuk utama di editorial media cetak nasional. Tujuannya adalah untuk mencari bagaimana media mengkonstruksi imagi tentang terorisme di dalam ruang kognisi masyarakat Indonesia. Deskripsi ini kita lengkapi dengan sebuah analisis serupa untuk mendeteksi respon aktif dan spontan dari masyarakat ketika salah satu dari editorial tersebut disajikan melalui media televisi. Keterkaitan antara dua hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan sejumlah konjektur baru. Arahan tersebut tentu saja berkaitan dengan perspektif umum masyarakat terhadap isu terorisme dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

BAB 6 Tentang Epidemiologi
Melalui kesadaran bahwa sistem sosial adalah sistem kompleks, epidemiologi bukan lagi sebuah lapangan yang melulu diskusi di bidang kesehatan masyarakat. Epidemiologi terkait dengan berbagai isu di luar isu medis seperti kondisi ekonomi, sosial, termasuk kesadaran publik atas sanitasi, yang berhubungan erat pula dengan tingkat pendidikan masyarakat. Penyakit baru senantiasa bermunculan, AIDS, flu burung, dan sebagainya, sementara masyarakat kita masih kelabakan dengan berbagai penyakit lama, persoalan seputar vaksin dan obat yang mahal, tentang gizi yang kurang, dan lain sebagainya. Ketimpangan ekonomi di sana-sini mengakibatkan di satu sisi sebagian kecil populasi kelebihan gizi dan sebagian besar lagi kekurangan gizi. Keduanya tak lepas dari penyakit yang menggerogoti ketahanan sosial kita. Epidemi penyakit berkaitan dengan epidemi sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan kebodohan. Mengatasi epidemi dengan memahami sistem kompleks tak mungkin lagi sekadar mencari vaksin karena “kompetisi” antara kemunculan penyakit baru atau mutasi penyakit lama senantiasa selalu menang dengan laju kemampuan kita mencari obat atau vaksin yang tepat. Secara populatif, kemampuan kita mengelola sistem sosial dan ekonomi rakyat merupakan sebuah langkah nyata untuk mengatasi merebaknya penyakit secara lebih jauh. Lebih jauh, pengentasan satu penyakit tak boleh terkotak-kotak. Pengentasan penyakit mesti dilakukan secara interdisiplin dari masing-masing jenis penyakit. Bagaimanapun, epidemiologi adalah permasalahan budaya masyarakat.

BAB 7 Menerawang Dinamika Ekonomi dan Keuangan Ke Depan
Ekonomi yang mengglobal dan kapitalistik mau tidak mau telah menobatkan ekonomi dan keuangan sebagai kaisar ilmu sosial. Bab ini memberikan wawasan ke depan. Deskripsi ini dapat menjadi penggaris dalam memandang sistem ekonomi dan keuangan secara khusus di masa yang akan datang. Bab ini berdiskusi tentang pergerakan harga-harga saham di bursa efek per sektor yang menggunakan metodologi kompleks, yang biasa digunakan dalam ilmu hayat, tepatnya biokimia dan genetika. Hasil yang diperoleh sungguh menarik. Di sini, kita dapat melihat bagaimana pola klasifikasi dari saham-saham per sektor bahkan dari sisi informasi fundamentalnya, tak hanya memperhatikan pergerakan harga saham semata. Lebih lanjut, kita juga dapat melihat pergerakan harga beberapa komoditas yang diperdagangkan di pasar internasional. Tentunya sedikit banyak, ia akan mempengaruhi pola investasi dan kehidupan sosial ekonomi Indonesia, terutama bila dikaitkan dengan proses pengambilan kebijakan dan anggaran publik secara nasional. Bab ini mengakhiri perjalanan kita. Ulasan ini sekaligus menjadi contoh konkrit bagaimana wawasan wiyatamandala taman akademia dapat memberikan sumbangsih dalam memperluas cakrawala wawasan nusantara, yang dilengkapi dengan cara pandang sistem kompleks.


Bagian EPILOGIA
Bagian ini berisi tantangan untuk mencari solusi terbaik bagi negeri, dimana sains dan pengetahuan merupakan salah satu alternatif terbaik.

Anda dapat memiliki buku ini dengan mengunjungi toko-toko buku terdekat atau dapat juga menghubungi langsung Surya Research International, dengan contact person:

Yohanis Kwee

Surya Research International
Ruko Cyberpark Jalan Boulevard Gajah Mada no. 2152
Lippo Karawaci, Tangerang 15811 - Banten
ph. 021 70227545 dan 021 5512584, mobile. +62 818144552
mail: bfi@bandungfe.net

atau pada jam kerja (Senin-Jum'at) untuk Bandung, dengan contact person:

Sdri. Asri
Bandung Fe Institute
Sarimadu 99
Sarijadi Blok 25
Bandung 40164
Jawa Barat
ph. 022 2011016
mail: bfi@bandungfe.net